Perlukah Ibu Hamil Minum Susu Kehamilan - Globumil

Admin || 2025-06-09

Perlukah Ibu Hamil Minum Susu Kehamilan? Ini Manfaatnya

Jika sudah makan makanan bergizi, apakah masih perlu minum susu hamil? Mungkin itu yang kerap ada di pikiran bunda.

Susu hamil adalah produk yang diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tambahan ibu hamil dan mendukung perkembangan janin.

Secara medis, ibu hamil tidak diwajibkan untuk minum susu hamil jika kebutuhan nutrisi harian sudah terpenuhi dengan baik melalui pola makan seimbang dan bergizi.

Namun, susu hamil bisa menjadi suplemen nutrisi yang sangat membantu, terutama bagi ibu hamil yang memiliki pola makan kurang bervariasi, mengalami mual dan muntah parah, atau memiliki kebutuhan nutrisi spesifik.

Mengapa Susu Hamil Direkomendasikan?

Susu hamil diformulasikan dengan nutrisi kunci yang sangat dibutuhkan selama kehamilan, seringkali dalam jumlah yang lebih tinggi dari susu biasa atau makanan pada umumnya. Nutrisi penting tersebut antara lain:

  1. Asam Folat

Salah satu nutrisi terpenting di awal kehamilan. Asam folat berperan krusial dalam pembentukan tabung saraf janin, yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf (NTD) seperti spina bifida. Susu hamil biasanya diperkaya dengan folat dalam dosis yang tinggi.

  1. Zat Besi

Kebutuhan zat besi meningkat drastis selama kehamilan untuk mendukung peningkatan volume darah ibu dan pembentukan sel darah merah janin. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil, yang bisa berdampak pada kelelahan, pusing, hingga risiko kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.

  1. Kalsium dan Vitamin D

Penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin yang kuat, serta menjaga kepadatan tulang ibu. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan janin "mengambil" kalsium dari tulang ibu, berisiko osteoporosis di kemudian hari. Vitamin D membantu penyerapan kalsium.

  1. Protein

Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta, serta jaringan ibu. Protein juga penting untuk pembentukan otot dan sel-sel baru.

  1. DHA dan ARA (Omega-3 dan Omega-6)

Asam lemak esensial ini sangat penting untuk perkembangan otak, mata, dan sistem saraf janin. Susu hamil seringkali diperkaya dengan DHA dan ARA.

  1. Serat

Beberapa susu hamil juga mengandung serat untuk membantu mengatasi sembelit, masalah umum pada ibu hamil.

Kapan Susu Hamil Sangat Dianjurkan (Tidak Wajib, tapi Sangat Membantu)?

  1. Mual dan Muntah Parah (Morning Sickness)

Jika ibu hamil mengalami mual dan muntah hebat yang menyebabkan sulit makan makanan padat, susu hamil bisa menjadi cara mudah untuk mendapatkan nutrisi esensial tanpa memicu mual.

  1. Pola Makan Kurang Bervariasi

Jika ibu hamil tidak mengonsumsi berbagai jenis makanan (sayuran, buah, protein, biji-bijian) secara teratur, susu hamil dapat mengisi kesenjangan nutrisi.

  1. Kebutuhan Kalori atau Nutrisi Tambahan

Untuk ibu hamil yang sangat aktif atau memiliki kondisi tertentu yang memerlukan asupan nutrisi lebih tinggi.

  1. Vegetarian atau Vegan

Ibu hamil vegetarian atau vegan mungkin kesulitan memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu seperti zat besi, Vitamin B12 (jika tidak mengonsumsi produk hewani sama sekali), atau kalsium. Susu hamil yang diperkaya dapat membantu.

  1. Malnutrisi atau Berat Badan Kurang

Jika ibu hamil didiagnosis kekurangan gizi atau berat badan di bawah standar, susu hamil dapat menjadi suplemen yang efektif untuk mengejar ketertinggalan nutrisi.

Kapan Susu Hamil Mungkin Tidak Diperlukan?

Jika ibu hamil sudah memiliki pola makan yang sangat baik dan seimbang, dengan asupan yang cukup dari berbagai sumber makanan berikut, maka susu hamil mungkin tidak menjadi suatu keharusan.

  1. Asam Folat: Sayuran berdaun hijau gelap (bayam, brokoli), kacang-kacangan, sereal sarapan yang diperkaya. (Namun, suplemen asam folat tetap wajib direkomendasikan dokter di awal kehamilan).
  2. Zat Besi: Daging merah tanpa lemak, hati, telur, bayam, kacang merah, sereal yang diperkaya.
  3. Kalsium: Susu biasa, yoghurt, keju, ikan teri, tahu, tempe, sayuran hijau (bok choy, brokoli).
  4. Protein: Daging, ayam, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan.
  5. DHA/ARA: Ikan berlemak (salmon, sarden, makarel), telur yang diperkaya.

Pada akhirnya, ibu hamil tidak wajib minum susu hamil jika asupan nutrisi hariannya sudah optimal dari makanan seimbang dan suplemen yang diresepkan dokter. Namun, susu hamil dapat menjadi pilihan praktis dan sangat membantu untuk memastikan semua kebutuhan nutrisi terpenuhi, terutama dalam kondisi tertentu seperti mual parah atau pola makan yang kurang bervariasi.